HPAL Dalam Industri Nikel: Tantangan Baru bagi Lingkungan di Indonesia

Indonesia adalah negeri kunci dalam rantai pasok nikel global. Memiliki 56 persen cadangan nikel dunia, Indonesia menambang 50 persen nikel dunia dan menghasilkan 42 persen nikel olahan dunia pada 2023. Kendati nikel olahan Indonesia terutama digunakan untuk pembuatan stainless steel, pertumbuhan cepat investasi Tiongkok telah membuat Indonesia tumbuh menjadi pusat barn produksi nikel dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) yang menghasilkan mixed hydroxide precipitate (MHP) sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.


Dua perusahaan tambang, PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) dan PT Hengjaya Mineral indo (HM), dan dua perusahaan pengolahan nikel, PT Huayue Nickel Cobalt (HNC) dan PT QMB New Energy Materials (QMB), adalah perusahaan-perusahaan yang terkait dalam rantai pasok produksi MHP di IMIP. Mengingat perusahaan-perusahaan tersebut merupakan bagian clan grup-grup raksasa dalam bisnis nikel yang terintegrasi seperti Huayou Cobalt, GEM Co. Ltd, Merdeka Grup, Nickel Industries, dan Tsingshan Group, maka produksi nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia berwatak monopolistik.


Produksi nikel di Indonesia dalam kontek transisi global menuju penggunaan energi bersih memiliki ironi. Penambangan nikel mensyaratkan deforestasi yang mengancam keanekaragaman hayati, menimbulkan pencemaran air, dan memicu sengketa-sengketa dengan penduduk lokal. Pengolahan nikel bersandar penghisapan buruh murah dan pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran melalui penggunaan batubara. HM, SCM, HNC, dan QMB mewakili wajah kotor rantai pasok industri nikel Indonesia.


Mencegah situasi menjadi lebih buruk, pemerintah dan perusahaan-perusahaan harus memberlakukan standar-standar lingkungan hidup dan hak asasi manusia yang tinggi sebagai syarat-syarat pokok dalam penambangan dan pengolahan nikel.


Untuk selengkapnya, silakan unduh laporan kami dengan mengisi form dibawah ini terlebih dahulu. Terima kasih.

(ID) HPAL Dalam Industri Nikel: Tantangan Baru bagi Lingkungan di Indonesia

Share this article :

Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat berjuang memperluas ruang demokrasi dalam pengelolaan SDA berkelanjutan & membangun kesadaran ekologi politik rakyat.

Ikuti kami di sosial media!

Informasi & Kontak

Copyright 2024 © All Right Reserved Design by Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat