Dengan berbagai kebijakan energi terbarukan di beberapa negara tujuan ekspor batubara,
pemerintah Indonesia justru berniat meningkatkan kapasitas produksinya. Salah satu strategi
yang dilakukan pemerintah untuk menyerap produksi batubara tersebut adalah pengadaan
hilirisasi batubara dengan proyek pembuatan Dimethyl Ether (DME) melalui gasifikasi
batubara sebagai bahan bakar substitusi LPG. Proyek ini akan dikerjakan oleh konsorsium PT
Bukit Asam Tbk (TPBA) yang menelan investasi sebanyak 2,4 miliar USD. Direncanakan
proyek ini bakal menghasilkan DME sebesar 1,4 juta ton pertahun dengan kebutuhan batubara
sebesar 6 juta ton.
Pemerintah menyatakan bahwa proyek ini berpotensi menghemat pengeluaran negara hingga
Rp8,7 triliun rupiah. Padahal, dalam dokumen yang disusun oleh Institute for Energy
Economics and Financial Analysis (IEEFA) dinyatakan bahwa proyek ini berpotensi merugi
sebesar Rp5,3 triliun pertahun. Tidak hanya di sektor finansial, proyek DME ini juga
menimbulkan beberapa dampak lingkungan seperti emisi gas rumah kaca yang besar.
Copyright 2025 © All Right Reserved Design by Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat