Factsheet Energi: Industri & Pertambangan di Sulawesi Tengah

 

 

 

Industri dan pertambangan di Sulawesi Tengah tengah menjadi tulang punggung ekonomi daerah, dengan sektor industri pengolahan menyumbang 40,4% dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 2023. Namun, dominasi industri pengolahan ekstraktif, terutama nikel yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara, menimbulkan tantangan besar terhadap keberlanjutan lingkungan dan transisi energi. Dengan pemanfaatan energi terbarukan yang masih minim, hanya 9% dari total kapasitas listrik, diperlukan strategi konkret untuk mendorong investasi hijau dan mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.

 

Berikut merupakan lembar fakta terkait hubungan Industri dan Pertambangan sebagai nexus Energi di Sulawesi Tengah. Lembar fakta ini merupakan bagian dari rangkaian aksi iklim Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat (AEER) bersama Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), Yayasan Pikul, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tengah.

 

Untuk lebih lengkapnya, silakan unduh artikel kami dengan mengisi form berikut:

Factsheet Energi: Sulteng

Share this article :

Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat berjuang memperluas ruang demokrasi dalam pengelolaan SDA berkelanjutan & membangun kesadaran ekologi politik rakyat.

Ikuti kami di sosial media!

Informasi & Kontak

Copyright 2025 © All Right Reserved Design by Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat