Kajian ini bertujuan menganalisis tingkat ancaman pertambangan batubara di Pulau Kalimantan terhadap keanekaragaman hayati berdasarkan teknik skoring. Hasil kajian menunjukkan bahwa dari 35 perusahaan, sebanyak 23 perusahaan pertambangan batubara tergolong kategori ancaman tinggi, 10 kategori ancaman sedang, 2 kategori ancaman rendah. Terdapat sebanyak lima spesies yang berstatus critically endangered, 33 spesies berstatus endangered, dan 69 spesies kategori vulnerable di sekitar area pertambangan batubara. Selain itu, terdapat ekosistem mangrove dengan total luas sebesar 136.430,05 Ha di sekitar area pertambangan batubara. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem penting dalam menunjang kehidupan keanekaragaman hayati. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di ekosistem mangrove berada dalam ancaman akibat aktivitas pertambangan. Selain itu, jika aktivitas pertambangan tidak dikendalikan, akan terjadi kehilangan potensi serapan karbon sebesar 245.028,37 ton C/tahun. Oleh karena itu, keberadaan pertambangan batubara dapat menghambat Indonesia dalam mencapai target penyelamatan keanekaragaman hayati dan iklim.
Secara keseluruhan, hasil kajian ini dapat menjadi pertimbangan dalam upaya pengurangan produksi batubara dan penghentian perluasan area yang ditambang untuk mendukung pencapaian target penyelamatan keanekaragaman hayati dan iklim
Aksi Ekologi & Emansipasi Rakyat berjuang memperluas ruang demokrasi dalam pengelolaan SDA berkelanjutan & membangun kesadaran ekologi politik rakyat.
Copyright 2023 © All Right Reserved Design by Aksi Ekologi & Empansipasi Rakyat